Jumat, 28 Juni 2013


SAMPAH



Akhir-akhir ini, banyak tugas besar yang menuntut mahasiswa untuk mengerjakannya guna memenuhi nilai untuk mengikuti ujian akhir. Tugas besar ini “diakali” mahasiswa dengan belajar bersama dan bekerjasama, sehingga diharapkan tugas dapat terselesaikan lebih cepat dengan diskusi tersebut. Mahasiswa saling berbagi ilmu yang dikuasai masing-masing. Jadi, kebersamaan mahasiswa pun dapat terpupuk. 
Mengerjakan tugas di kampus sampai larut pun dirasa tak masalah. Namun, ada beberapa segmen yang menjadi momok tersendiri, yakni, sampah. Sampah menjadi bertebaran dimana-mana, mulai dari sampah bekasbungkus makanan hingga kertas-kertas tak terpakai. Jika tidak ada kesadaran dari mahasiswa untuk memungut sampah dan membuangnya. Maka, dapat dipastikan sampah-sampah itupun teronggok. ini menjadikan lingkungan tidak bersih, pun demikian, jika semisal pihakyang bukan “berdomisili” di UNNES mampir sejenak di kampus kita, maka akan menimbulkan persepsi negatif tersendiri.
Seharusnya, keegoisan ini tidak boleh terjadi. Kesadaran dari diri sendiri, dan prinsip saling mengingatkan pun tak nyana harus dicamkan. Karena, kebersihan itu pun juga akan berdampak positf bagi lingkungan kampus tentunya. Kampus menjadi sehat dan asri. Maka dari itu, cambuk mengenai sampah ini tidak boleh begitu saja dihiraukan. Sampah dan mahasiswa FT UNNES tidak selamanya berkawan bukan? Lingkungan kampus bisa kok terbebas sejenak dari apa yang bernama sampah, selama kita dapat menjaga lingkungan dengan baik. Belajar berkelompok itu memang banyak nilai positif, akan tetapi dampak negative yang mungkin timbul juga harus diminimalisir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar