SAMPAH
Akhir-akhir
ini, banyak tugas besar yang menuntut mahasiswa untuk mengerjakannya guna
memenuhi nilai untuk mengikuti ujian akhir. Tugas besar ini “diakali” mahasiswa dengan belajar
bersama dan bekerjasama, sehingga diharapkan tugas dapat terselesaikan lebih
cepat dengan diskusi tersebut. Mahasiswa saling berbagi ilmu yang dikuasai
masing-masing. Jadi, kebersamaan mahasiswa pun dapat terpupuk.
Mengerjakan
tugas di kampus sampai larut pun dirasa tak masalah. Namun, ada beberapa segmen
yang menjadi momok tersendiri, yakni, sampah. Sampah menjadi bertebaran
dimana-mana, mulai dari sampah bekasbungkus makanan hingga kertas-kertas tak
terpakai. Jika tidak ada kesadaran dari mahasiswa untuk memungut sampah dan
membuangnya. Maka, dapat dipastikan sampah-sampah itupun teronggok. ini
menjadikan lingkungan tidak bersih, pun demikian, jika semisal pihakyang bukan “berdomisili” di UNNES mampir sejenak di
kampus kita, maka akan menimbulkan persepsi negatif tersendiri.
Seharusnya,
keegoisan ini tidak boleh terjadi. Kesadaran dari diri sendiri, dan prinsip saling
mengingatkan pun tak nyana harus dicamkan. Karena, kebersihan itu pun juga akan
berdampak positf bagi lingkungan kampus tentunya. Kampus menjadi sehat dan
asri. Maka dari itu, cambuk mengenai sampah ini tidak boleh begitu saja
dihiraukan. Sampah dan mahasiswa FT UNNES tidak selamanya berkawan bukan? Lingkungan
kampus bisa kok terbebas sejenak dari apa yang bernama sampah, selama kita
dapat menjaga lingkungan dengan baik. Belajar berkelompok itu memang banyak nilai
positif, akan tetapi dampak negative yang mungkin timbul juga harus diminimalisir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar